Sunday, July 19, 2009

Sehari Tanpa TV, Why Not

Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk menjalani hidup sehari tanpa siaran televisi, ajakan ini dimaksudkan agar keluarga-keluarga di Indonesia dapat merasakan bahwa hidup bisa lebih bernilai ketika lebih banyak kegiatan yang dilakukan secara bersama ketimbang hanya berdiam menyaksikan siaran televisi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Juli 2009. Hari minggu adalah hari di mana seluruh anggota keluarga dapat berkumpul dan menikmati kebersamaan. Terkadang setelah seminggu disibukkan dengan berbagai aktifitas sehari-hari yang padat dan melelahkan, sebuah keluarga memilih untuk menonton televisi seharian untuk menghabiskan hari minggunya. Kalau dipikir-pikir menonton televisi merupakan hiburan yang murah meriah, tapi apa manfaat yang didapat? yah semua tergantung siaran televisi yang ditonton, jika yang ditonton siaran yang bermanfaat dan mendidik tentu bermanfaatlah hasilnya, lain halnya apabila siaran yang ditonton hanyalah siaran yang tidak bermutu, tidak mendidik dan tidak punya nilai guna sama sekali.

Persaingan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat marak dengan banyaknya stasiun televisi lokal dan nasional. Untuk menjadi yang terdepan mereka berusaha untuk menaikkan rating penonton dengan berbagai cara. Celakanya acara TV yang tidak bermutu, membodohi, dan tayangan yang tidak aman dan tidak sehat untuk anak sekarang sedang marak. Untuk itu marilah kita bersama meluangkan waktu bersama keluarga untuk sehari saja tanpa tv dan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya, intinya memanfaatkan waktu untuk kehidupan yang lebih berkualitas.

Dengan kegiatan semacam ini diharapkan menambah keharmonisan rumah tangga dan membentuk perilaku anak agar lebih manusiawi.

"Televisi (TV) ibarat jarum suntik, dan acara-acara TV adalah cairan yang ada dalam jarum suntik tersebut. Jika cairan yang dimasukan dalam jarum suntik tersebut baik, maka orang yang menerima suntikan tersebut akan baik, namun jika cairan dalam jarum suntik tersebut racun, virus, atau cairan yang dapat merusak tubuh, maka orang tersebut akan tambah sakit, tidak normal atau “mati”. Untuk itu mari secara bijak menyikapi acara-acara yang ada di TV, demi kebaikan masa depan anak-anak kita, generasi penerus bangsa. Gerakan Hari Tanpa TV, adalah suatu reaksi bahwa di TV sudah terlalu banyak materi yang merusak anak bangsa. Saya mendukung gerakan ini dengan maksud agar semua pertelevisian memperbaiki diri sehingga ada keseimbangan antara informasi, hiburan dan edukasi, sebagai suatu tanggungjawab pendidikan anak bangsa. Semoga Indonesia menjadi bangsa berharkat, bermartabat dan berkah." Prof. Dr. Arief Rachman, Guru Besar UNJ
So, July, 26th 2009 a day without television. Why not ?

No comments: